Minggu, 16 Oktober 2016

Tak Ada Yang Lebih Tabah dari Buruh Harian


tak ada yang lebih tabah dari buruh harian
dibawanya pulang keringat yang asin
bersama sisa bau industri
rasa kecut itu masih melekat di tubuhnya saat terkulai,
rembulan lalu memilhnya sebagai lelaki
yang bermimpi.


buruh harian setabah pagi
yang terlalu singkat buat mandi, sarapan
dan mengecup anak istri
namun matahari terlanjur memilihnya sebagai lelaki
yang berlari.

buruh harian setabah upah
yang tanpa gaji pokok, bonus prestasi, jaminan kesehatan, asuransi, dan tunjangan hari raya.
apalagi pesangon bilamana dipecat meski itupun tanpa didahului surat peringatan.
dan ternyata dia bukan lelaki yang
belati.

setiap tanggal baru adalah hari senyuman
meski nyaris tak ada beda antara kesyukuran dan kegetiran.
penghasilan memang tak pernah cukup buat sebulan,
namun tak ada yang lebih kaya dari buruh harian
sebab mereka adalah mesin uang terbaik bagi para juragan.
ah lelaki yang bermimpi
dia memilih terus berlari.

Tanete, 30 September, 2016.

Ilustrasi (Foto: Alfian Nawawi)

0 komentar:

Posting Komentar