Minggu, 16 Oktober 2016

Ilalang Embayya


pohon-pohon penyangga bulan,
rawa-rawa yang tertidur. seperti tari padduppa
mata air meliuk di antara alang-alang
berabad-abad mengalir dari
pasang ri kajang. selayaknya mantra
dan tidak tertulis
bau humus dedaunan di borong karamaka
sebagaimana merayakan musim tanam:
attahuruk bente!
sesekali cobalah dengarkan
nyanyian kepulangan di tanah kamase-masea
ada lirih basing-basing di pekarangan
rumah panggung. rumpun bambu, tempurung kelapa
dan tu ri a'ra'na menjadi penyaksi:
malam menghitam pada destarmu, patuntung, gandrang,
pamencak, ballo dan ayam jago.
oh amma!
kita menghitam
di pusar bumi
illalang embayya.


Ammatoa Kajang, Ekspedisi Bulukumba Folklore, September 2016

Perempuan Ammatoa  (Foto: ammatoa.com)

0 komentar:

Posting Komentar